Di era yang semakin berkemajuan seperti sekarang ini, teknologi benar-benar menjelma koin yang memiliki dua mata sisi, yakni sisi baik dan buruk. Teknologi dalam sisi yang baik dapat mengantarkan seseorang pada kemajuan. Namun sebaliknya, teknologi dapat menjerumuskan seseorang pada jurang peringkat jika tidak bijak dalam penggunaannya, dan itulah sisi buruknya. Dan menjadi semakin buruk ketika kehidupan yang Islami mulai tergila-gila pada zaman yang dibungkus dengan wacana kemajuan teknologi, sampai akhirnya kita masuk pada masa di mana sulit sekali menerapkan pola kehidupan yang Islami karena tidak mampu bijaksana menyikapi teknologi.
Dalam kefanaan duniawi, tidak ada yang lebih istimewa selain wacana alam setelahnya yang amat didambakan setiap insan, yakni syurga. Kendati syurga adalah destinasi, namun perilaku di dunialah yang menentukan seorang umat Nabi Muammad SAW cepat atau lambat menuju ruang syurga yang indah. Perilaku yang dapat mengantarkan seseorang pada syurga-Nya sudah barang tentu merupakan perilaku Qur’ani, yang secara prinsip masuk dalam kategori baik pada sudut pandang kehidupan duniawi, entahdalam konsep keruhanian ataupun kemanusiaan.
Libatkan Allah dalam setiap urusan, maka Allah akan membersamai mu dalam urusan itu
Perilaku merupakan persoalan kebiasaan
Seperti yang telah diketahui, perilaku merupakan persoalan tentang kebiasaan. Dalam kehidupan yang serba berkemajuan seperti sekarang ini, di mana setiap insan mudah terlena karenanya, yang menjadi persoalan selanjutnya adalah membentuk kebiasaan yang Al-Qur’an. Kendati faktor internal yang paling mempengaruhi perihal kebiasaan, namun faktor eksternal semacam lingkungan juga memiliki peran penting dalam pembentukan kepribadian yang selanjutnya melahirkan perilaku seseorang dalam konsep kebiasaan.
Dalam urusan membangun kepribadian dan perilaku Qur’ani, lingkungan memiliki peranan yang sangat penting. Dalam wacana kemajuan hari-hari ini, hampir sulit untuk mendapatkan atau membangun lingkungan hidup yang Al-Qur’an di sembarang tempat. Maka dari itu Pondok Tahfidz Ummul Quro Al-Islami hadir sebagai salah satu rahim para penghafal Al-Qur’an di tengah-tengah masyarakat yang membutuhkan lingkungan hidup Qur’ani di masa yang akan datang.
Pondok Tahfidz Ummul Quro Al-islami memiliki beberapa program yang kemudian diterapkan dalam kehidupan sehari-hari para peserta didik Atau santrinya, yang didedikasikan sebagai bagian dari upaya menciptakan generasi penghafal Al-Quran yang juga memiliki perilaku dan kebiasaan hidup yang Qur’ani. Pondok Tahfidz Ummul Quro Al-Islami memebiasakan santrinya bangun di sepanjang malam untuk mendirikan ibadah shalat malam, yakni tahajjud dengan membaca seperempat Juz Al-Qur’an pada setiap dua rakaat. Kemudian setelahnya dilanjutkan dengan pembacaan ratib Al-Haddad dan Al-Qur’an surat Al-Mulk hingga menjelang shalat subuh yang dilaksanakan secara berjamaah.
Setelah selesai, para santri mulai menyetorkan hafalan Al-Qur’annya pada musrif atau pembimbing masing-masing hingga pukul enam pagi. Kemudian semua santri diarahkan untuk melakukan pembersihan umum dan melakukan persiapan pribadi seperti sarapan dan mandi pagi untuk selanjutnya melakukan ibadah shalat Dhuha secara berjamaah. serupa kegiaatan di malam hari, pada saat Dhuha pun terdapat pelaksaan pembacaan ayat Al-Qur’an dan pengulangan hafalan sampai pukul sembilan pagi. Setelah itu semua santri di arahkan untuk menuju pembimbing masing-masing guna menyetorkan hafalannya.
Para santri diperkenankan untuk istirahat atau menyiapkan setoran hafalan untuk malam hari hingga pukul satu siang, yang kemudian para santri akan mengikuti kegiatan belajar mengajar secara formal hingga pukul lima sore. Ini menjadikan para santri yang bernaung di Pondok Tahfidz Ummul Quro Al-Islami tidak hanya memiliki semangat spiritual Qur’ani dalam menjalankan kehidupan, melainkan juga bekal pendidikan formal dalam konteks administrasi yang sedikit banyak mempengaruhi kehidupan para santri pasca menempa diri di Pondok Tahfidz Ummul Quro Al-Islami.
Selepas pendidikan formal, para santri kemudian bersiap untuk melaksanakan ibadah shalat Magrib secara berjamaah, yang dilanjutkan dengan pembacaan ratib Al-idrus dan makan malam sebelum akhirnya para santri melaksanakan shalat Isya berjamaah dan menyetorkan hafalan Al-Qur’annya.
Selain program-program yang diterapkan untuk menopang pengahafalan Al-Qur’an secara efektif, para santri juga mendapatkan pendidikan yang membentuk kepribadian dan perilaku Qur’ani yang diterapkan melalui kegiatan sehari-hari. Kemudian ada juga beberapa kegiatan unggulan lainnya seperti Tahsin, yakni pemantaapan qiraah serta pemantapan pengamalan ilmu tajwid. Ada juga Tahfidz, yakni hafalan 30 Juz yang sanadnya sampai pada Rasulullah SAW. Ada juga Tafsir, yakni pemahaman mengenai makna dan kandungan Al-Qur’an melalui kajian kitab Tafsir Mutabar. Serta pelaksanaan Tathbiq, yakni pengamalan kandungan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari serta praktik terjun langsung kepada masyarakat dalam rangka pengabdian dan pengamalan penyebaran nilai-nilai Al-Qur’an secara langsung.
Menitipkan putra-putri di Pondok Tahfidz Ummul Quro Al-Islami merupakan bagian dari upaya menyongsong masa depan generasi bangsa yang Qur’ani, yang kuat bertahan di tengah terpaan badai kemajuan yang melenakan landasan sebab diri yang terbangun dari pembentukan pola kehidupan yang Qur’ani melalui program-program dan kegiatan yang berbasis pada keistimewaan Al-Qur’an.